Folk music festival 2017 kemarin (15/7) berjalan dengan syahdu dan nikmat . Ada empat belas musisi folks musik indonesia yang turut meramaikan acara ini.
Dibuka dengan penampilan Pagi Tadi yang membawa suasana siang hari yang terik di Kusuma Agrowisata Batu menjadi adem lewat musik khas pegunungan yang cocok dengan vanue berlatar belakang pegunungan. Dilanjut dengan penampilan dari Manjakani dan Irene Sugiarto. Mereka adalah pemenang audisi Gang Of Folk yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Sandrayanti Fay wanita keturunan Filipina dan Amerika juga turut membuat para penonton menjadi lebih santai dalam menikmati teriknya kota Batu kala siang hari. Kemudian dilanjut oleh Bin Idris, Ikhsan Skuter, dan Jason Ranti yang memiliki lirik – lirik jenaka sarat makna kritik terhadap lingkungan, membuat penonton tertawa dan ikut bernyanyi bersama.

Silampukau ©IHEARTGIGS /Asmoro Soekartiko
Melepas kepergian matahari diujung barat, band asal Surabaya Silampukau membuka malam yang menyambut hawa dingin dengan lantunan musik andalan mereka. Karakter suara khas Eki Tresnowening dan Kharis Junandharu membius penonton untuk ikut menari kecil mengikuti musik yang disuguhkan.
Menyambut malam yang semakin dingin, para penonton dihangatkan dengan tampilnya Danila. Sebelum menyanyikan lagu – lagu andalannya, ia mengungkapkan kegembiraannya dapat menjadi bagian dari folk Music Festival dengan ditonton berjuta pasang mata.

Danilla Riyadi ©IHEARTGIGS /Asmoro Soekartiko
Malam yang dingin disulap menjadi hangat ketika duo Arireda tampil diatas panggung. Penonton dipaksa untuk memejamkan mata, karena terlampau nikmat mendengarkan musikalisasi puisi yang dibawakannya. Setelah puas diajak mendayu – dayu oleh Arireda, Monita Tahalea mengajak penonton untuk sedikit bergoyang diiringi lantunan musik beat yang dibawakannya. Yang mengejutkan, monita membawa ingatan penonton kepada duo yang sudah memutuskan untuk bubar pada akhir tahun 2016. Banda Neira. Monita membawakan lagu Langit dan Laut dan Sampai Jadi Debu garapan Banda Neira, membuat kenangan semasa duo itu berkiprah muncul kembali dalam ingatan.
Meng dkk mengajak penonton ramai – ramai menyanyikan lagu andalan Float, Sementara. Pada malam itu, seluruh penonton dibius untuk menikmati musik yang dibawakan oleh float dengan santai sambil ditemani kopi hangat.
Resah, Berdua Saja, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan dan lagu – lagu lainnya yang dibawakan oleh Payung teduh pada malam itu menjadikan suasana lebih ‘anget’ dimalam hari. Saat Payung Teduh hendak mengakhri penampilannya, penonton bersorak untuk meminta single Akad yang akan masuk pada album terbaru mereka untuk dilantunkan. Tetapi pihak penyelenggara tidak mengizinkan mengingat waktu semakin malam dan masih ada penampilan terakhir dari Stars And Rabbit.

Stars and Rabbit ©IHEARTGIGS /Hilmi Ananta
Saat malam semakin tua dan suhu udara menjadi sangat dingin, Stars And Rabbit mengajak para penonton untuk bernyanyi dan sedikit bergoyang bersama dengan lagu – lagu yang mereka bawakan. Saat dipenghujung acara, lagu yang menjadi kartu joker Stars and Rabbit Man Upon The Hill dikeluarkannya untuk menutup acara itu. Tapi nampaknya penonton tidak rela jika acara tersebut berakhir begitu saja, saat Stars And Rabbit hendak memberikan salam perpisahan kepada penoton, penonton dengan kompak berteriak “we one more!” dengan keras. Setelah direstui oleh pihak penyelenggara, Stars And Rabbit menutup malam dengan lagu You Were Universe. (Hilmi Ananta)
Terkait
