Sebuah angin segar untuk skena independen di kota Blitar yang bisa dibilang beberapa tahun belakangan ini sangat sedikit atau hampir tidak ada band baru dengan nuansa lain yang mampu menghasilkan sebuah karya yang “berbeda”.Flowerless muncul dengan album yang sangat berbeda, baik dari segi output musik maupun konsep kemasan Album mereka juga berhasil dikemas dengan menarik dan asyik.
Duo Indie Pop asal Blitar “Flowerless” yang digagas oleh Delpi Suhariyanto dan Rossa Verina Nugroho ini mencoba merepresentasikan keseharian yang mereka rasakan ke dalam sebuah album apik bertajuk “True Love Is Mine”. Tema keseharian yang mereka bawa cukup ringan, dengan penyampaian lirik yang sederhana serta kompleksitas music yang atmospheric membuat kita seakan mendengarkan dongeng sehari-‐ hari yang dikemas rapi dalam sebuah nyanyian merdu yang kadang syahdu dan tentu saja rindu.
Impresi adalah sebuah kesan pertama yang harus dieksekusi semaksimal mungkin untuk mendapatkan ekspektasi yang tinggi dari audience. Flowerless bekerja sama dengan Maw Wooden (Mlg) dalam pengerjaan packaging albumnya. Berbahan dasar balutan kayu dengan beberapa ornament font di beberapa sisi covernya membuat kita membayangkan sebuah buku diari bersampul kayu yang bisa kita baca sambil mendengarkan dengan lembuat alunan Flowerless, oya segelnya pun berupa seutas tali berwarna emas bersimpul yang cukup manis dan mengemas dengan pas album ini. Konsep packaging ini jelas adalah sebuah terobosan yang gres dan sebuah Entitas Pop di skena kota yang didominasi music cadas.
Konon Album ini hanya dirilis sebanyak 50 keping di dunia, dengan artwork yang berisi beberapa photo kamera bernuansa lomo dan sejalan dengan konsep yang mereka bangun. Setiap pembelian Album ini akan mendapatkan sticker pack dan button yang tentu saja layak untuk dikoleksi. Jadilah bangga dengan membeli sebuah karya dari sebuah band sebuah rilisan fisik, dan kalian layak bangga dengan membeli Dongeng berjudul “True Love Is Mine” dengan curator dan pendongeng Flowerless.
Terkait
