Keriaan duniawi! Mungkin itulah deskripsi singkat jika ditanya soal Synchronize Festival 2019. Bagaimana tidak, begitu memasuki venue gendang telinga akan langsung dimanjakan hingar bingar musik selama kurang lebih 12 jam nonstop.
Pada hari kedua kegiatan (5/10), terhitung ada 50 penampilan musisi lintas genre dan lintas masa di Gambir Expo, Jakarta. Bergantian, mereka mengisi enam ruang panggung secara simultan.
Konon katanya, penyelenggara menampilkan 131 musisi untuk bermain selama 3 hari berturut-turut. Trik ini pun berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung yang tumpah ruah setiap harinya. Dengan prestasi seperti ini, tentu layak jika puja dan puji kita haturkan kepada Dyandra Promosindo dan demajors.
Jika diperhatikan lebih seksama, sebaran jam dan genrenya pun merata sehingga tidak ada penumpukan penonton di stage atau waktu tertentu.
Mereka bisa berpesta bersama Hindia, berselancar dengan surf rock a la The Panturas, lalu dilanjutkan dengan bernyanyi bersama Oom Leo Berkaraoke, dan berjoget diiringi alunan lagu The Upstairs atau NDX AKA. Penonton dengan sukacita berpindah dari stage satu ke stage lainnya walaupun diguyur sinar mentari ibukota dan isi perut sarat alkohol.
Hal lainnya yang patut diacungi jempol adalah kampanye pengurangan botol plastik. Mengusung konsep ‘green movement’, panitia meminta kepada pengunjung untuk membawa botol minumnya masing-masing. Synchronize juga menyediakan tempat pengisian air tanpa batas yang bisa dibayar sukarela.
Jika bukan yang pertama kali, konsep ini adalah salah satu yang terbaik dari sekian banyak festival musik yang ada di Indonesia.
Foto oleh: M. Hanif A.
Terkait
