Sepuluh tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi sebuah band untuk bisa tetap eksis di tengah derasnya persaingan musik indie di kota Malang. Sejumlah usaha serta cobaan bahkan sempat dirasakan oleh para personel dari band-band yang telah mencoba peruntungan.
Hal itu juga dirasakan oleh band beraliran orkes modern asal kota Batu, Tahu Brontak. Sebelum merayakan ulang tahun kesepuluh, band yang digawangi oleh Adam (vocal), Arik (backing vocal), Abid (guitar), Alfi (bass), Dimas (drum), Hagi (perkusi), Wahyu (kendang) dan Chandra (mandolin) itu pun akhirnya merilis album pertama berjudul Merendah Untuk Meroket.
Album yang dirilis Allright Record tersebut merepresentasikan Tahu Brontak selama ini. Ya, mereka selalu berusaha berbicara dengan karya bukan dengan gaya. Dengan mengusung tema realita sosial, band yang biasa disingkat TB itu mencoba membahas semua kenyataan yang kerap dialami oleh masing-masing personel dan juga masyarakat luas.
Total ada sepuluh lagu yang ditawarkan oleh TB dalam album mereka, beberapa lagu pun menjadi single hits, di antaranya Cinta KW, Mars TB dan Dinda. Sepuluh lagu itu sendiri digarap di studio sang music director, Gigih “Goodboy Jimmy”Prasetya, AA Music Studio.
Ada yang menarik dari peluncuran album TB ini, sebelum diresmikan di Gedung Kesenian Mbatuaji, Sabtu (30/01), manajemen TB merilis sebuah video klip dari salah satu single andalan mereka, yaitu Cinta KW. Strategi tersebut cukup efektif karena pada saat peluncuran, seluruh penonton larut dalam alunan orkes dari para personel Tahu Brontak.
Well, selamat untuk Tahu Brontak atas peluncuran album perdananya, semoga sukses untuk ke depan!
Teks : Yudha Prastianto
Photo : Dedi Widianto
Terkait
