Artikel ini akan terasa sedikit personal, karena kami betul-betul kehilangan. Sugeng tindak, pak. Karyamu abadi.
Yogyakarta– Pagi ini redaksi kami dikejutkan dengan berita berpulangnya musisi sekaligus seniman kebanggaan Indonesia, Gregorius Djaduk Ferianto (Djaduk). Djaduk meninggal dunia dini hari 13/11 pukul 02.30 WIB. Serangan jantung penyebab berpulangnya seniman berusia 55 tahun ini.
Sosok Djaduk adalah panutan bagi kami. Beberapa karya Djaduk dekat dengan berkembangnya iHeartgigs. Salah satu yang berkesan adalah perhelatan jazz tahunan yang digelar di Bromo, Jazz Gunung. Redaksi kami beberapa kali berkesempatan untuk meliput langsung acara yang diprakarsai (salah satunya) oleh almarhum. Masih terekam jelas bagaimana magisnya penampilan Djaduk dan Ring of Fire-nya dari tahun ke tahun.
Dua tahun absen dari Jazz Gunung, redaksi kami berencana mampir ke Ngayogjazz 2019. Banyak hal yang membuat kami antusias menunggu event jazz yang luar biasa ini. Membayangkan Kua Etnika tampil menggandeng Didi Kempot dan Shoimah membuat kami sulit tidur.
Hari ini, tiga hari sebelum Ngayogjazz 2019 terselenggara, Djaduk harus pergi. Kami sungguh kehilangan. Kini beliau boleh saja pergi, tapi karyanya selalu ada di hati. Terima kasih atas ilmu dan karya-karyanya. Sugeng tindak, pak Djaduk.