Akhirnya penantian lama itu terbayarkan dengan selesainya penggarapan EP terbaru Neurosesick berjudul SIC SEMPER TYRANNIS. Cukup lama dan meleset dari jadwal yang ditentukan karena mereka belum puas dalam mengulik sound yang matang serta padatnya penggandaan di Lokananta.
Sedikit flashback, merangkum 6 lagu ternyata bukan perkara mudah bagi mereka, banyak tantangan dan hambatan yang sempat membuat nyaris putus asa. Di EP ini mereka menggunakan 2 drummer untuk mengisi track, dikarenakan Ubed memutuskan untuk berhenti untuk fokus dengan study nya setelah merekam 3 lagu. Hal ini membuat mereka kelabakan, namun semangat belum berhenti dan berkomitmen Sic Semper Tyrannis harus selesai dan terealisasikan.
Hingga akhirnya mereka mengajak Tito (Cream In All) atas rekomendasi teman serta melihat penampilannya di beberapa gigs dan melanjutkan proses rekaman tadi. Mereka sengaja tidak merekam ulang take drum part milik Ubed sebagai pernghormatan atas apa yang ia berikan selama ini, dan Tito melanjutkan ketiga lagu lainnya.
Sic Semper Tyrannis diambil dari bahasa latin yang dalam bahasa Indonesia berati Hancurkan Tiran. Sebuah luapan keresahan dan kemarahan yang kami tangkap dan ludahkan kembali kepada para tiran yang menjadi cukong tanah atas nama kesejahteraan atau kemajuan. Sementara yang seharusnya disejahterakan pun semakin terpinggir dan terabaikan.
“Kami memandang semuanya dalam sudut obyektif tak hanya dari satu sisi yang tertindas, dan kami yakin bahwa masih ada hati nurani dari para kaki tangan cukong, aparat, dalam melihat ini, namun terbelenggu oleh lencana dan sumpah yang kembali dipertanyakan untuk siapa mereka harus melayani. Fakta yang menyakitkan kebenaran telah dibungkam.” ujar Fajar, pengisi vokal Neurosesick.
Konflik agraria, sebuah isu yang masih terjadi, namun mata dan telinga kita enggan untuk melihat dan mendengar. Agenda politik dibumbui dengan isu agama, suku, ras akan menjadi alat yang tepat untuk memancing emosi Anda agar terjadi kebencian. Tak ada tempat untuk berlindung, ketika semuanya sudah diambil atas nama peradaban dan pembangunan.
Sebelumnya Neurosesick telah merilis 3 single, Terungku, Sic Semper Tyrannis dan Puing, kini kalian bisa mendengarkan semuanya. Di EP ini mereka juga berkolaborasi dengan Daniel Mardhany (Dead Squad dan Alprakaliptik) pada kedua lagu, Terpasung Sumpah dan Petaka Neraka yang direkam di Studio Virtuoso Malang.
Untuk menyambut kelahiran EP ini, Neurosesick dan Alaium merilis single baru berjudul Terpasung Sumpah. Single ini bisa kalian dengarkan di sini:
https://soundcloud.com/alaium-
Terkait
