Setelah melalui proses rekaman dan post-production selama lebih dari satu tahun, Morganostic akhirnya merilis single terbaru mereka yang berjudul SHOA pada tanggal 31 Januari 2017. Single tersebut merupakan bagian dari mini album atau EP yang akan dirilis pada bulan Februari nanti.
Dalam EP bertajuk “Paradox” ini, posisi executive producer dipegang oleh Morganostic secara independen. Dan Nurdin Firmansyah, yang tak lain merupakan salah seorang pengajar disalah satu sekolah audio di surabaya diposisi record engineer; music producer oleh Sinatrya Dharmawan; sedangkan Roman Kharyukov, sound engineer asal Rusia, ditunjuk untuk melakukan finishing yang meliputi mixing dan mastering. Semua track dalam EP ini direkam secara mandiri di rumah milik Nurdin Firmansyah yang disulap menjadi home recording, dengan menggunakan peralatan milik band (Morganostic). Menurut press release yang diterima oleh redaksi, proses penggarapan EP memakan waktu karena adanya pergantian personil serta komunikasi dengan sound engineer yang terhalang jarak antara Surabaya dan Moskow.
EP ini akan tersedia secara digital melalui platform Bandcamp, iTunes, dan Spotify; serta akan dirilis dalam format CD. Lebih lanjut lagi, Morganostic juga akan berkolaborasi dengan music video director kenamaan Anton Ismael untuk menggarap video klip dari salah satu lagu di EP ini.
Morganostic sendiri merupakan band metal asal Surabaya yang digawangi oleh Ryo Rahmawan (vokal), Reza Akbar Felayati (gitar), Bunz Agsetya (drum), Adhi Mistar (keyboard) dan Riza (Bass). Morganostic terbentuk pada 2009 dan telah merilis tiga single, masing-masing berjudul “Reduction” ,“Vigor”, dan “To Conceive” pada tahun 2013. Dalam bermusik, Morganostic menyatakan terpengaruh dan terinspirasi oleh band-band metal seperti Architects, Periphery, Veil of Maya, ERRA, Northlane, Lamb of God,hingga Novelists.
Terkait
