Satu lagi musisi tanah air yang patut diperhitungkan muncul ke permukaan. Rebelsuns hadir membawa sesuatu yang berbeda dan berusaha untuk mengakhiri dahaga serta kepenatan para penikmat musik indie Indonesia dari musik yang itu-itu saja. Ya, duo Gilang Alexander dan Dai tersebut sukses membuktikan jika jarak bukanlah penghalang berarti dalam membuat sebuah karya epik.
Setelah single The Things We Did In The Thing We Had sukses menarik perhatian sejumlah kalangan baik di dalam maupun luar negeri, mereka ingin melanjutkan proyek ini menjadi sebuah unit yang serius kedepannya.
Yudha Prastianto dari IHEARTGIGS belum lama ini menemui mereka untuk sedikit mengorek informasi bagaimana Rebelsuns mulanya dibentuk dan apa rencana mereka selanjutnya.
Yudha: Hello Rebelsuns! How’s it going?
Rebelsuns: Hi, we’re good!
Yudha: Bagaimana awal mula kalian bisa bikin band (duo) ini? Secara kan kalian beda negara gitu mulanya…
Gilang: Jadi, gue lagi di Melbourne di hari-hari akhir kuliah gue. Terus Dai ngirimin demo mentahnya TTWDTTWH terus masih rada kasar gitu, tapi karena lagunya ada potential to be something bigger, gue nyaranin Dai kalau kita bisa bikin ini lagu keren banget and one way untuk nyelesain lagu ini itu adalah menggunakan file sharing seperti google drive atau dropbox. Makanya possible banget kita kelarkan lagunya via negara yang berbeda.
Yudha: Single The Things We Did (In The Thing We Had) yang dilepas Februari kemarin dapet banyak komentar positif dari sejumlah pihak. Tanggapan kalian?
Gilang: We were so stoked man, kita udah dapet banyak support dari keluarga dan teman-teman dekat kita pas lagunya masih dalam bentuk .raw. Dan pas release, insane sih feedback dari orang-orang. Gak kebayang dulu rasanya kalo lagu lo didenger banyak orang.
Yudha: Boleh diceritain gak (singkat aja) behind the making single kalian itu? Mulai dari awal muncul ide terus siapa-siapa aja yang bantu kalian…
Dai: Liriknya udah lama gua punya tapi gak pernah dapet tune-nya, sampai waktu itu sih gue lagi iseng-iseng aja main gitar mau cover lagu kok malah nyelesain demo buat lagu ini. Terus gue kasih ke Gilang mau minta feedback, dia malah ngajak bikin band. Produksinya kita dibantu berat sama teman Gilang di Melbourne, Hayden Jeffery dari Kings.
Gilang: Pas file-filenya udah di gue sih, everything went so quick terus lagunya jadi dalam sehari terus mixing ulangnya cuma nunggu beberapa hari doang. Salah satu alasannya ya karena produser yang ngebantuin kita emang jago dan tau apa yang kita mau.
Yudha: Gue liat ada quote yang cukup keren di profil kalian : “Two Wrongs Make A Right”, apa maksudnya?
Gilang: Konsep “Two Wrongs Make A Right” itu adalah jadi dua pihak yang masalahnya agak sama bisa dijadiin satu hal yang baik. Also, itu juga ada di lirik salah satu lagu kita yang akan datang.
Yudha: Lan Alexander, proyek ini kan beda jauh dari Underviena Skies, kesulitan apa yang lo alamin ketika mulai ngegarap Rebelsuns apa?
Gilang: Mungkin karena ya jarak aja kali ya? Karena secara musically, taste gue sama Dai ngga begitu beda. Yang bisa dibilang bedanya Rebelsuns dari UVS ya mungkin kita di band ini lebih sering menggunakan dance beats dan 7th chords, oh iya dan Synthesizer sangat dipakai.
Yudha: Single kalian bisa didownload atau beli dimana nih?
Gilang: Bisa langsung ke Bandcamp kita, atau search aja ‘Rebelsuns’ di iTunes dan Spotify udah bisa dibeli. Linknya ada di akun kita (www.facebook.com/rblsuns) atau (www.soundcloud.com/rblsuns).
Yudha: Rencana ke depan kalian mau ngapain? Album mungkin?
Gilang: Insyaallah mini album/EP tapi yang paling dekat sekarang sih kita lagi in progress for our second single, World #2. A little bit different dari lagu terakhir kita, tapi dijamin enak hahaha…
Yudha: Pesan-pesan atau kata terakhir gitu? (Ucapan terimakasih, pesan buat musik Indonesia atau lainnya)
Gilang: Thankyou buat IHEARTGIGS, dan semoga musik indie di tanah air maju terus bisa menginfeksi negara-negara sekitar. Pesan terutama kita adalah tolong dorong komunitas musik Indonesia yang indie, karena banyak banget band-band yang berpotensial di negara ini.