Single berjudul Lokakarya Lupa ini sempat disebarkan secara terselubung dalam bentuk fisik pada Record Store Day Malang 2016 yang lalu dalam jumlah yang sangat terbatas. Bekerja sama dengan Kanal30 netlabel, kini Lokakarya Lupa dapat diunduh secara bebas di pasar internet. Lagu beserta infografis dapat diakses gratis melalui laman resmi label yang dikurasi oleh Eko Marjani tersebut.
Lokakarya Lupa masih tetap menonjolkan karateristik awal Megatruh dengan raungan distorsi gitar tiga layer yang padat dan berisik. Kembali dibantu oleh Onny Maretino dari The Morning After selaku co-produser dan engineer, nuansa yang ditawarkan Megatruh tak jauh berbeda dengan lagu Wahana Bumi Megatruh, single debut yang telah dirilis pada tahun 2013 silam.
Menceritakan kisah seorang gila yang penasaran dan curiga terhadap manusia-manusia yang “waras”, Lokakarya Lupa mengejawantahkan sebuah pertanyaan sederhana tentang kegemaran manusia melarikan diri dan berlomba-lomba untuk bertransformasi ke dalam mode gila dan lupa. Kondisi hubungan sebab dan akibat yang berbeda lantas membuat latar belakang setiap orang pun tidak selalu satu ragam untuk dapat menikmati sebuah pencapaian gila dan lupa tersebut. Lalu apakah orang gila benar-benar gila? Atau adakah ironi di sana? Hanya dunia paradoksal yang mengerti. Megatruh hanya membabakannya dalam sebuah lagu.
Di dalam lagu Lokakarya Lupa akan terdengar sayup desah samar suara wanita di beberapa bagian. Suara itu dimiliki oleh Patricia Folkapolka dan Cindy Tunjang. Beruntung Megatruh mendapatkan kesediaan dua wanita cantik ini untuk berkolaborasi bersama Lokakarya Lupa. Tentu saja, nomor terbaru dari Megatruh ini dapat didengarkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Namun disarankan untuk memasuki ‘mode gila’ terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil dan keniscayaan pencapaian yang lebih baik.
Terkait
