Pada pertengahan tahun 1994, sekelompok anak muda yang menggemari musik keras (metal, hardcore, punk) membidani kelahiran sebuah komunitas underground lokal di kota Malang yang diberi nama Total Suffer Community (TSC). Obsesi awal mereka saat itu hanya ingin membuat konser musik underground yang pertama di kota Malang, serta berniat mengembangkan pergerakan kancah musik cadas di lingkungannya.
Proyek tersebut berhasil diwujudkan melalui event Parade Musik Underground (PMU) di gedung Sasana Asih YPAC, pada tanggal 28 Juli 1996. PMU sendiri akhirnya menjadi serial gigs lokal terbesar yang mampu mencapai sekuel ketiga pada tahun 1998, serta menjadi landmark bagi konser-konser underground selanjutnya di kota Malang.
Dalam rangka menyambut 20 tahun Parade Musik Underground (1996 – 2016) dan cita-cita untuk membangun ekosistem budaya musik yang lebih seru lagi ke depannya, maka akan digelar serangkaian event berupa pertunjukan musik plus ajang kreatifitas bagi budaya musik cadas dan komunitas anak muda di kota Malang.
Kegiatan perdana adalah Road To Malang Underground Fest yang bakal diadakan di Godbless Cafe 2, Malang, pada tanggal 06 Maret 2016. Konten utama acara ini adalah pertunjukan musik yang menampilkan band-band cadas dari kota Malang, yang berasal dari lintas generasi dan cukup aktif dalam dua dekade terakhir.
Sejumlah band yang bakal beraksi di panggung nanti antara lain ada Extreme Decay, No Man’s Land, Neurosesick, Antiphaty, Anorma, Breath of Despair, Fallen To Pieces, Bangkai, Rottenomicon, Hellsoil, Delirium Carnage, hingga Misanthropic Imperium.
Sebagian besar nama-nama band di atas bisa dikatakan telah menelurkan sederet karya album (diskografi) serta memiliki fanbase yang cukup loyal. Pencapaian mereka bahkan telah diakui dalam level nasional hingga internasional – terbukti melalui apresiasi publik, liputan media, kontrak label rekaman, serta pengalaman manggung dan tur di berbagai daerah.
Selain pertunjukan musik, acara ini juga bakal menampilkan berbagai karya kreatifitas yang terkait dengan budaya musik undergound, seperti misalnya records fair, eksebisi tato, pameran desain dan artwork, merchandise booth, serta masih banyak lagi. Event ini juga didukung penuh oleh berbagai pihak seperti Supermusic.ID, Godbless Cafe, Elfara FM, Koalisi Nada, serta melibatkan para pekerja kreatif dan komunitas lokal di kota Malang.
Pasca acara ini, rencananya nanti akan dilanjutkan dengan konsep festival musik berskala Medium Event dan Big Event sebagai puncaknya pada pertengahan tahun 2016. Sehingga pada akhirnya kota Malang bisa melahirkan agenda event festival musik cadas tahunan layaknya di kota-kota besar lain seperti Bandung Berisik, Hammersonic Festival, atau Rock In Solo.
Melalui semua ajang ini juga setidaknya bisa mengangkat gairah anak-anak muda kota Malang dalam membangun komunitasnya secara mandiri, serta mampu menciptakan peradaban budaya bermusik yang berkarakter kuat.
Terkait
